Saat membicarakan tentang sastra yang terpikirkan adalah mengapa sastra itu penting? Mengapa sastra hadir dalam kehidupan? Kalau dipertimbangkan, belajar sastra sulit, njelimet dengan tata baku bahasa. Padahal sih kalau memang suka dan senang belajar, tentunya ya asik-asik aja ya hehe.
Lantas, apakah iya, sastra dapat digunakan untuk pendidikan karakter? Nah kan.. jadi banyak nih pertanyaan yang mungkin juga masih terlintas dalam pikiran. Kita kulik secara sederhana dan santai, biar gak penat, karena cukup urusan kehidupan dunia aja yang penat, yang lain nggak, eh, wkwkwk.
Kaitan Sastra dengan Kehidupan
Sastra punya andil dalam kehidupan kita dan bermasyarakat. Alasannya, bisa beragam, karena lewat sastra jadi ada sarana untuk mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan pengalaman hidup. Identitas bagi individu jadi makin kuat, dan membantu mereka memahami siapa, berasal dari mana asal dan bagaimana mereka berhubungan dengan dunia.
Acap kali juga sastra dapat memberikan gambaran akan konflik, nilai-nilai, dan perubahan dalam masyarakat. Pada sisi bahasa, sastra membuat kita bisa mengembangkan keterampilan berbahasa dengan cara yang kreatif (misal membuat cerita fiksi, puisi, lakon drama, dan lain-lain) dan mendalam, kosakata pun bertambah dan kemampuan berkomunikasi makin meningkat.
Bahkan dalam sendi kehidupan, sastra dapat memberikan
pengaruh baik karena mengandung nilai-nilai moral dan etika. Kita juga dapat melihat
lebih dalam kehidupan dan pemikiran masyarakat pada waktu tertentu karena
sastra menggiring kita memahami kebudayaan dan perkembangan sejarah.
Mengapa Sastra Sulit Dipelajari?
Sastra memang tidak seperti pelajaran eksakta, berkutat dengan angka, rumus, dan variable lainnya. Sebab sastra memerlukan pemahaman, sehingga proses memahami ini yang mungkin bervariasi pada tiap orang. Ada yang cepat dan lambat memahaminya.
Oleh karenanya kerap dianggap belajar sastra itu sulit untuk dipelajari. Hal tersebut bisa dipengaruhi sebab penguasaan kosakata, sutruktur kalimat, pengetahuan budaya, pengalaman dalam mempelajari sastra, kemampuan diri dalam menganalisa teks sastra, dan kemampuan diri dalam membaca konteks sastra itu sendiri.
Ini Cara Mudah agar Senang dengan Sastra
Walau mungkin nyastra itu dianggap sukar untuk diraih,
seperti halnya ketika melamar kerja di suatu perusahaan yang perlu proses
rekrutmen (hehe), tetapi bisa yuk pakai trik biar senang dengan sastra, lewat
cara:
- Pilih karya sastra yang disukai dan sesuai minat. Misalnya senang dengan baca novel misteri, maka teruslah dengan genre tersebut. Lakukan hingga makin menyukainya. Jangan berhenti di tengah jalan alias malah berkeinginan untuk ganti genre, hehe. Selesaikan dulu, baru beralih mencoba dengan yang lain.
- Buka diri dan pikiran, bahwa sastra itu tidak hanya novel, tetapi ada juga jenis yang lain, seperti puisi, cerita bersambung, cerita pendek, drama, dan bentuk lainnya.
- Gabung dengan yang se-Frekuensi. Join dengan yang sama minatnya, tentu akan memberikan kemudahan untuk makin menyenangi sastra. Bisa bergabung dengan klub baca, komunitas sastra maupun kelompok diskusi yang terkait sastra.
- Kenali dan gali lebih dalam siapa saja nih penulis favorit kamu. Lewat membaca karya sastra mereka, tentunya rasa makin suka dengan sastra makin mengalir dengan sendirinya.
- Sastra bukan hanya soal cerita, tetapi juga mengenai bagaimana cerita itu dapat disampaikan kepada khalayak, disertai makna dan pesan yang terkandung di dalamnya. Lalu eksplorasi lebih dalam sehingga makin membuka pandangan kamu.
- Tidak perlu buru-buru belajar maupun membaca tentang sastra. Beri waktu agar bisa menikmati karya sastra itu dengan proses: “ala bisa karena biasa”. Dengan begitu, kamu akan menemukan sendiri jenis bacaan sastra yang sesuai dengan selera dan minat kamu.
29 komentar
sekarang setelah internet berkembang pesat dan hadirnya industri film yang semakin menggeliat, keberadaan sastra seolah terpinggirkan. Karena orang sudah tidak lagi mengandalkan sastra sebagai media pembelajaran kehidupan dan penghiburan. Meski demikian, kecintaan terhadap sastra tetap harus dikembangkan karena orang-orang masih membutuhkan sastra terlebih bagi mereka yang sangat menyukai buku dan membaca.
Kembali ke budaya membaca bukan? setuju dengan poin pertama, memilih karya sastra yang di sukai. Terlebih bagi orangtua, mulai dari poin ini bisa menumbuhkan kecintaan membaca yang ditularkan kepada anak-anak generasi penerus.
sekarang setelah internet berkembang pesat dan hadirnya industri film yang semakin menggeliat, keberadaan sastra seolah terpinggirkan. Karena orang sudah tidak lagi mengandalkan sastra sebagai media pembelajaran kehidupan dan penghiburan. Meski demikian, kecintaan terhadap sastra tetap harus dikembangkan karena orang-orang masih membutuhkan sastra terlebih bagi mereka yang sangat menyukai buku dan membaca.
Kembali ke budaya membaca bukan? setuju dengan poin pertama, memilih karya sastra yang di sukai. Terlebih bagi orangtua, mulai dari poin ini bisa menumbuhkan kecintaan membaca yang ditularkan kepada anak-anak generasi penerus.
Lebih gampang bikin soal matematika...hehe...
Mungkin karena tak kenal maka tak sayang kalik yah...Harus banyak-banyak baca sastra, biar makin paham. Semangaaat...
Tapi memang membaca buku sastra harus terbiasa.
Ketika kita mulai mempelajari sesuatu dan masuk ke dalamnya, maka akan diperoleh pemahaman dan semoga juga bisa bermanfaat untuk minimal diri sendiri. Alhamdulillah kalau bisa bermanfaat ke lebih banyak orang.
hehehe
Saya ingat setiap paragraf saya baca berulang-ulang karena gak langsung paham.
Hasilnya sampai sekarang saya masih inget artikel tsb
Selama kita sabar dan mau menikmatinya ya mbak
dari alur hingga endingnya ini wajib belajar dgn tekun.