Indonesia, negara yang memiliki provinsi lebih dari 30 ini, ternyata memberikan beragam kekayaan tradisi dalam menyambut dan selama berada di bulan Ramadan. Aneka tradisi ini menunjukkan betapa kayanya Nusantara kita yang semestinya bisa terus kita lestarikan dari masa ke masa. Nah, berikut 30+ Tradisi Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia yang sudah rejekingalir.com rangkum dari berbagai sumber, yaitu:
1. Aceh: Tradisi Meugang
Tradisi Meugang atau Makmeugang atau Haghi Mamagang dilaksanakan ketika jelang bulan Ramadan, lalu Hari Raya Idul Fitri, dan juga pada Hari Raya Idul Adha. Tradisi di provinsi Aceh ini telah ada sekitar abad ke-14. Masyarakat akan membeli daging maupun menyembelihnya, lalu memasaknya dan dihidangkan untuk disantap bersama keluarga, warga desa maupun rekan.
2. Sumatera Utara: Tradisi Marpangir
Di Sumatera Utara khususnya Asahan dan Padangsidimpuan, melakukan tradisi Marpangir sebelum menyambut Ramadan. Makna Marpangir adalah pembersihan diri, sehingga pelaksanaannya adalah membersihkan diri menggunakan jeruk purut dan bunga-bunga.
3. Sumatera Barat: Tradisi Malamang
Kalau kamu sering melihat dan menyantap lamang-tapai, maka akan familiar dengan tradisi Malamang (membuat lemang) ala orang minang dalam menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini disebut juga dengan bulan Lemang (lamang) atau bulan sebelum bulan puasa.
4. Riau: Tradisi Balimau Kasai
Keunikan di tradisi Ramadan di Riau yaitu balimau kasai. Tradisi yang dilakukan dengan cara mandi dengan campuran limau (jeruk) dan daun pandan, dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Tradisi seperti ini juga ada di berbagai daerah di Indonesia, hanya beda dalam penyebutannya saja.
5. Bengkulu: Tradisi Nujuh Likur
Nujuh likur yang berarti dua puluh tujuh tempurung kelapa yang dijadikan lujuk. Buah kelapa merupakan simbol buah penuh manfaat dan rasa syukur masyarakat. Semakin tinggi rasa syukur dan harapan doa untuk dikabulkan, maka semakin tinggi pula lujuk. Tradisi Nujuh Likur ini dilakukan saat menyambut Ramadan, dan 2 lebaran.
6. Bangka Belitung: Tradisi Bangka Selitung
Bangka selitung merupakan tradisi menghias kampung menggunakan balon lampu atau lampion diletakkan di depan rumah, sehingga tak hanya mempercantik kampung saja, tetapi juga memberikan nuansa berbeda. Umumnya dilaksanakan saat tanggal 21 Ramadan hingga akhir Ramadan
7. Jambi: Tradisi Bebantai
Di Jambi, tradisi bebantai ini mirip seperti lebaran Idul Adha, karena memotong/sembelih hewan sapi dan kerbau. Pelaksanaannya dilakukan oleh perkumpulan masyarakat, lembaga keagamaan maupun juga perorangan.
8. Sumatera Selatan: Tradisi Ziarah Kubro
Ziarah kubro adalah tradisi
Ramadan di Sumatera Selatan yang dilakukan hanya oleh para pria, bersama-sama
warga setempat ke makam-makam para ulama dan juga pendiri kesultanan Palembang
Darussalam (waliyullah).
9. Lampung: Tradisi Belangiran
Belangiran adalah tradisi menyambut Ramadan di Lampung yang dilakukan dengan cara mandi suci. Tradisi ini dilakukan dengan syarat air langir, bunga tujuh rupa, setanggi, dan daun pandan.
10. Jakarta: Tradisi Nyorog
Di Jakarta, terdapat Nyorog yaitu tradisi sambut Ramadan dengan memberikan bingkisan makanan kepada kerabat atau anggota keluarga lebih tua. Tradisi turun temurun ini, walau saat ini sudah mulai menurun dilakukan, tetapi kebiasaan memberikan bingkisan makanan masih tetap terjaga.
11. Banten: Tradisi Mamikran atau Mikran
Mikran atau Mamikran berarti membaca karena berakar kata dari qoro’a. Bacaan yang dimaksud di sini adalah tadarus Al-Quran sebagai wirid di bulan Ramadan untuk menambah pahala, yang pelaksanaannya usai solat Tarawih hingga tengah malam, bahkan hingga waktu Subuh (Tarhim)
12. Jawa Barat: Tradisi Papajar
Tradisi Papajar adalah tradisi sambut terbitnya bulan Ramadan dengan makan bersama selama sepekan sebelum berpuasa. Asal kata papajar dari "mapag pajar", yang dalam bahasa Sunda berarti cukup tua untuk menyambut kemunculan sesuatu, misalnya srangege ti langit, tangara raja papajar.
13. Yogyakarta: Tradisi Padusan
Padusan berarti berbondong-bondong membasuh diri di sumber mata air atau sumur, dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Tradisi padusan ini juga dilaksanakan di wilayah Jawa Tengah.
14. Jawa Tengah: Tradisi Tabuh Bedug
Lain lagi di Jawa Tengah, tradisi menyambut Ramadan di sana dengan membaca sholawat Nabi sambil menabuh bedug sebagai tanda suka cita. Kegiatan Tabuh Bedug ini dilakukan oleh masyarakat di kompleks Masjid Menara Kudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, lalu di menara ketika prosesi Tabug Bedug Blandrangan.
15. Jawa Timur: Tradisi Megengan
Tradisi Megengan kerap dilakukan
sebagai selamatan kecil-kecilan pertanda datangnya bulan puasa. Beragam menu
dihidangkan, tetapi kue apem haruslah ada, karena kue apem sebagai lambang
penyucian diri sebelum berpuasa, dan kata apem sendiri berasal dari kata afwan
(bahasa Arab) yang berarti maaf.
16. Bali: Tradisi Megibung
Tradisi Megibung merupakan tradisi memasak makanan tradisional lalu disantap bersama dengan duduk bersila. Tradisi ini diselenggarakan di Kabupaten Karangasem, Bali, dengan tatanan nasinya diletakkan di wadah beralaskan daun pisang (gibungan), begitu juga lauk pauknya (karangan).
17. Nusa Tenggara Barat: Tradisi Penampahan
Tradisi sambut Ramadan di sekitar Nusa Tenggara Barat bernama Penampahan. Berasal dari kata tampah yang berarti menyembelih. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat secara bersama-sama menyembelih ayam, sapi atau kambing, pada akhir bulan Sya’ban.
18. Nusa Tenggara Timur: Tradisi Jagung Titi
Tradisi sambut Ramadan membuat jagung titi dengan cara ditumbuk menggunakan batu ini, merupakan tradisi khas dari Lamahala, NTT. Ketika jelang Ramadan tiba, akan terdengar suara tumbukan batu menjelang waktu azan Subuh.
19. Kalimantan Barat: Tradisi Keriang Bandong
Tradisi turun temurun menyambut bulan Ramadan di Kalimantan Barat yaitu Keriang Bandong. Tradisi ini menyalakan sejenis obor baik dari bambu kecil atau botol bekas lalu dipakaikan sumbu. Kemudian diletakkan di halaman tiap rumah sepanjang bulan Ramadan. Tujuannya sebagai pelita di sepanjang jalan untuk masyarakat yang hendak beribadah malam di masjid.
20. Kalimantan Timur: Tradisi Bubur Peca
Tradisi bubur peca ini sudah turun temurun dilakukan dengan cara menghidangkannya di masjid Shiratal Mustaqiem, yang merupakan masjid tertua di Kota Samarinda.
21. Kalimantan Selatan: Tradisi Bacahar Parut
Bacahar parut berarti pembersihan pada bagian perut (pencaharan) dari kotoran sisa makanan dan minum yang dikonsumsi pada 11 bulan silam. Tradisi ini dengan memasukkan jeruk nipis atau rabukan sahang ke dalam hidung. Lalu dimuntahkan ke mulut dengan banyak lendir dan sisa makanan yang bersemayam lama di dalam perut. Bisa pula melalui cara medis yaitu minum obat broklak yang beberapa waktu kemudian keluar melalui BAB. Tujuannya, agar ketika berpuasa tubuh sudah dalam keadaan siap menerima makanan dan minuman yang baru selama bulan Ramadan.
22. Kalimantan Utara: Tradisi Manjalikur
Di Nunukan, Kalimantan Utara, terdapat tradisi sambut bulan Ramadan yang dinamakan Manjalikur yang dilakukan sejak pertengahan bulan Sya’ban. Tradisi ini dimaknai suka cita karena bertemu lagi dengan bulan penuh berkah, dan juga membaca tahlil secara bergiliran dari rumah ke rumah (arwahan).
23. Sulawesi Utara: Tradisi Molanu
Tradisi Molanu kalau dalam bahasa Mongondow berarti antaran kue untuk berbuka puasa ke masjid yang nantinya akan disantap bersama-sama di sana saat waktu berbuka puasa tiba.
24. Sulawesi Selatan: Tradisi Songkolo Patang Rupa
Jelang bulan Ramadan, tradisi Songkolo Patang Rupa akan ramai di Sulawesi Selatan. Tradisi ini pembuatan makanan tradisional dari olahan beras ketan yang manis dalam bentuk empat warna yaitu hitam, putih, kuning, dan merah. Filosofi ini menggambarkan hubungan antar manusia yang rekat jelang bulan suci.
25. Gorontalo: Tradisi Langgilo
Tradisi Ramadan di berbagai daerah
di Indonesia selanjutnya adalah kita ke Gorontalo. Ada tradisi Langgilo yang
merupakan tradisi merendam alat-alat sholat seperti mukena dan sarung dengan
wewangian khusus yang dibuat oleh warga setempat dari rempah-rempah (jeruk,
kelapa parut, daun pandan, daun kunyit, nilam, dan sereh wangi) ke dalam air
hangat.
26. Sulawesi Tenggara: Tradisi Mobasa-basa
Jelang 1 Ramadan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Maha Pencipta, tradisi Mobas-basa ini pun dilakukan. Dalam tradisi ini bermacam doa dan ucapan syukur dipanjatkan sebab kembali dipertemukan dengan bulan Ramadan.
27. Sulawesi Tengah: Tradisi Dengu-dengu
Tradisi Dengu-dengu ini merupakan pembangunan dengu-dengu atau menara yang dibuat secara bersama-sama dengan cara dilombakan. Nantinya dengu-dengu ini menjadi penanda waktu sahur, tarawih, dan waktu berbula puasa sepanjang Ramadan.
28. Sulawesi Barat: Tradisi Mattunu Solong
Tradisi Mattunu Solong ini dilakukan di Polewali Mandar Sulawesi Barat secara turun temurun dengan harapan akan keberkahan dari Maha Pencipta. Caranya, masyarakat setempat bersama-sama menyalakan pelita (cahaya). Pelita yang telah ditempatkan pada seluruh bagian rumah, di antaranya pagar, halaman, anak tangga, pintu masuk hingga dapur.
29. Sulawesi Selatan: Tradisi Suru Maca
Tradisi suru maca merupakan tradisi yang dilakukan umat Muslim di Sulawesi Selatan, dengan cara berdoa bersama untuk dikirimkan kepada leluhur yang telah meninggal lebih dulu, dan menikmati aneka masakan khas Bugis bersama keluarga dan kerabat.
30. Maluku: Tradisi Selo Buto
Tradisi di bulan Ramadan selanjutnya adalah tradisi Selo Buto yang berada di Maluku. Tradisi ini guna menyambut Lailatul Qadar dan turunnya Al Quran. Tradisi ini diawali dengan menancapkan tiang kayu yang tingginya dua meter di pekarangan rumah. Lalu ditata membentuk lingkaran kemudian batang-batang itu digunakan untuk mengikat batang enau, pisang, jagung, dan tebu.
31. Maluku Utara: Tradisi Ela-ela
Ela-ela berarti obor. Saat akan
menyambut Lailatul Qadar, khususnya pada malam 27 Ramadan sekaligus penanda
hari kemenangan, hari raya Idulfitri akan tiba, usai salat tarawih para warga
akan serentak menyalakan 3-4 obor dan lampion di depan rumah mereka.
32. Papua dan Sekitarnya: Tradisi Bakar Batu dan Monem
Tradisi di bulan Ramadan di
Papua adalah bakar batu yang rutin dilakukan umat Islam di Bumi Cenderawasih, khususnya
yang berada di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Tradisi ini berupa
ritual memasak dengan warga satu kampung dengan tujuan bersyukur dan bersilaturahmi.
Sedangkan, tradisi Monem merupakan tradisi membersihkan diri dan juga rumah
secara menyeluruh, sehingga sambut Ramadan dengan hati dan lingkungan yang
bersih.
23 komentar
Baca ini aku jadi tahu berbagai tradisi Ramadan di setiap kota yang ada di Indonesia
BTW jadi pengen lemang wkkwwk.
Betapa indahnya di Indonesia, ada banyak tradisi lebaran yg masih terus dilestarikan.
Kalau semua dipraktekan, menunjukkan kekayaan budaya Nusantara yah...
Smg kita mampu melestarikan tradisi tersebut sampai akhir zaman krn inu pertanda perkembangan budaya Islam di Nusantara.
Semua tradisi ini ada di Indonesia dan inilah keindahan akulturasi budaya dengan kepercayaan masyarakat setempat. Sebelum Ramadan memang seru banget kalau ada tradisi begini yaa.. Sekaligus mengingatkan kita akan filosofi yang dipercaya oleh nenek moyang terdahulu.
Tapi takjub looooh, ada banyaak ternyata tradisi sebelum puasa yaaa. Aku krn lama di Aceh dulu, taunya meugang. Paling suka krn mama bakal banyaaak beli daging sapi lalu dimasak rendang