Diabetes, merupakan salah satu penyakit tidak menular tapi menjalar lebih mengerikan layaknya gunung es. Umumnya, mereka tidak menyadari bahwa diabetes telah menjalar dan bersarang di dalam tubuh, sehingga masih ada yang belum sadar bahwa ia menderita diabetes.
Siapa sangka 19,5 juta dari 217 juta penduduk Indonesia, merupakan penderita diabetes. Tidak hanya menyerang usia tua saja, tetapi menyasar usia muda atau usia produktif. Hal utama yang perlu diantisipasi adalah, jika anak-anak mengalami obesitas saat masih kecil, maka nantinya ketika dewasa memungkinkan terkena diabetes. Oleh karena itu, menerapkan pola hidup sehat yang tepat, bukan lagi sebagai wacana semata. Menjaga diri dan keluarga dengan membatasi konsumsi gula, menjadi langkah mantap untuk menjaga diri dari diabetes. Ya, membatasi bukan berarti berhenti total, karena tubuh juga memerlukan asupan gula, maka konsumsilah gula dengan batasan yang sehat.Selain gaya hidup sehat, dukungan dari berbagai pihak untuk mensosialisasikan penyakit diabetes ini perlu dilakukan secara masif. Terlebih peran generasi muda dengan segala kreativitasnya yang ditunjukkan demi kemajuan untuk dirinya maupun lingkungan sekitar. Kepedulian sebagai aksi nyata dirinya yang bisa memberikan kontribusi positif untuk sesama. Inilah yang dilakukan Rudy Kurniawan bersama rekan-rekannya membangun Sobat Diabet Academy.
Sobat Diabetes: Dari Social Movement Menjadi Komunitas
dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, MM, MARS, Dip.TH, DCD selaku dokter spesialis penyakit dalam dan founder Sobat Diabet, memiliki keluarga yang menderita diabetes. Ia pun membatasi konsumsi minuman dan makanan manis. Lalu mengampanyekannya awalnya melalui platform media sosial. Dari sinilah berkembang menjadi komunitas Sobat Diabet yang berdiri pada bulan Mei 2014.
Founder Sobat Diabet Academy ini berpraktik di Diabetes Connection Care, Eka Hospital BSD, dan Rumah Sakit Siloam Mampang di Jakarta Selatan. Rudy juga menjabat sebagai kepala klinik di Arthakes, Sudirman Central Business District. Dedikasinya di bidang kesehatan, khususnya gagasan untuk Sobat Diabet Academy membuat Rudy meraih apresiasi SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards tingkat provinsi pada tahun 2023 kategori kelompok.
Preventif yang Edukatif ala Sobat Diabet
Dalam mengedukasi, Sobat Diabet berbagi pengalaman, informasi, dan memberikan dukungan khususnya kepada kaum muda penderita diabetes. Edukasi tersebut diberikan melalui jalur daring (online) maupun offline. Untuk informasi yang diberikan secara online, kegiatan dilakukan melalui website, platform Instagram dan live chat. Sedangkan untuk kegiatan offline, Sobat Diabet acap kali mengadakan kegiatan secara mandiri maupun juga berkolaborasi dengan komunitas lain.
Targetnya Sobat Diabet adalah preventif untuk generasi muda dan bukan penderita diabetes, sehingga bisa ada upaya pencegahan dari diabetes. Hal ini bukan tanpa dasar, karena pentingnya untuk memulai gaya hidup sehat sejak dini.
Tantangan dan Harapan untuk Kedepannya
Setiap hal yang dilakukan tentu akan ada rintangannya. Begitupun dengan kegiatan positif yang dilakukan oleh Sobat Diabet yang pada dasarnya adalah bersifat kerelawanan, komitmen dan membagi waktu para relawannya menjadi tantangan utama, karena masing-masing dari mereka ada yang bekerja, dan masih kuliah. Namun, keinginan kuat para relawan Sobat Diabet dapat menjadi suntikan semangat untuk semua relawan, termasuk juga generasi muda lainnya.
Untuk saat ini Sobat Diabet hadir di beberapa tempat saja seperti Jabodetabek, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Papua, dan Jawa Tengah. Harapannya Komunitas Sobat Diabet ini, ingin bisa ke semua tempat di Indonesia, lebih mudah untuk menjangkau para anggota, karena terbuka pula peluang untuk menjadi relawan di sini dan siapa tahu saja bisa go international.
Sumber:
- https://www.cxomedia.id
- https://www.instagram.com/sobatdiabet
- https://sobatdiabet.org/
- https://www.suara.com
- https://www.cnbcindonesia.com
19 komentar
Newsartstory
Anakku juga diingetin trus bahaya gula dan yg manis2. Makanya mereka diksh banyak kegiatan supaya bergerak. Ga cuma diem di rumah. Trus makanan juga. Cemilan di rumah kalok aku yg beli pasti cemilan sehat. Tp kalo papinya, semua yg manis2. Sebel sih. Krn suami terlalu bebas kayaknya.
Cuma pelan2 aku reminder trus, bahaya diabetes kayak apa. Kalo sampe kena, siap2 aja makanan hrs dikontrol, minum air pun akan dibatasi kalo dah terlanjur kena. Apalagi kalo udh merembet ke ginjal.