Blog rejekingalir.com
Blog rejekingalir.com mengulas tentang sastra, game, dan gaya hidup dengan sudut pandang yang lebih luas

Refleksi Sastra untuk Penghujung Akhir Tahun 2024

Rekomendasi bacaan sastra yang menarik untuk dijadikan refleksi akhir tahun.

Berada di penghujung tahun 2024, kita semua ada dalam masa refleksi. Tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, penuh dengan perjalanan yang menginspirasi, tantangan, dan keberhasilan.

Dalam lensa sastra, refleksi akhir tahun ini, tidak hanya mencerminkan realitas tetapi juga memberi kita pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan.

manfaat buku sastra untuk refleksi kehidupan

Sastra dalam segala bentuknya, baik itu novel, puisi, cerita pendek, esai adalah sumber refleksi yang tiada habisnya tentang perjalanan kehidupan. Ini menjadi kesempatan untuk merenungkan dan mengevaluasi pengalaman kita. 

Hemmm, apakah terlihat berat?

Nggak kok. Gampangnya adalah, kita akan merefleksi perjalanan hidup selama tahun 2024 dalam nuansa sastra.

Mencari Makna dalam Perjalanan

Saat kita menelusuri makna perjalanan dinamis selama 366 hari, memungkinkan kita teromabng-ambing di tengah peristiwa. Namun, sastra  mengajarkan kita bahwa setiap peristiwa,  manis ataupun pahit, memiliki makna yang dalam. 

Kita bisa lihat dari novel klasiknya Paulo Coelho berjudul The Alchemist karya, pembaca diminta memahami pentingnya perjalanan batin manusia untuk menemukan makna hidup. 

Begitu pula dengan puisi-puisi ala Chairil Anwar yang pendek tetapi memiliki kekuatan yang apik untuk mengungkapkan emosi dan menggali jati diri. 

Melalui sastra, kita bisa merefleksikan perjalanan kita tahun ini dan mencari makna hidup dalam setiap keputusan dan langkah yang kita ambil, tanpa adanya rasa sesal di kemudian hari.

Sastra untuk Penyembuhan Diri

Siapa sangka sastra dapat menjadi alat yang ciamik untuk proses penyembuhan diri. Seseorang bisa saja telah menghadapi masa-masa yang tidak menyenangkan di tahun 2024. Berbagai tantangan emosional, kehilangan, atau kekecewaan telah dilaluinya. 

Melalui sastra, kita bisa mendapat inspirasi tentang karakter-karakter yang penuh luka, lalu berhasil bangkit dan sembuh. Refleksi ini di akhir tahun, memberikan khasanah untuk kita, bahwa ada harapan dan kemudahan untuk mengatasi segala masalah. 

manfaat buku sastra untuk refleksi kehidupan

Merenungkan Waktu yang Terlewat

Akhir tahun 2024 adalah saat yang tepat untuk merefleksikan apa yang telah kita capai dan apa yang belum kita capai. Sastra, dengan alur dan karakternya yang kompleks, membuat kita berpikir tentang waktu/masa, juga mengenai waktu yang hilang atau yang masih ada. 

Karya seperti The Old Man and the Sea, yang ditulis oleh Ernest Hemingway menunjukkan kepada kita betapa cepatnya waktu berlalu, tetapi masih ada pelajaran berharga yang bisa kita petik dari setiap momen. 

Refleksi waktu melalui literatur sastra dapat membantu kita lebih memahami perjalanan hidup dan mengambil pelajaran dari setiap momen yang telah dijalani. Siapa tahu hal-hal baik yang telah terjadi, bisa menjadi penyemangat agar pada tahun 2025 bisa lebih baik lagi. 

Keindahan Sastra dalam Kata-kata 

Di penghujung tahun 2024 yang bisa jadi kita masih banyak kesibukan, memungkinkan ada perasaan kehilangan atau tidak nyaman. Sastra memberi kita kesempatan untuk merasakan ketenangan melalui keindahan kata-kata. Bisa dengan kita membaca puisi dan cerita pendek inspiratif sebagai pelarian sementara dari hiruk pikuk dunia. 

Luangkan waktu untuk merenung dan menikmati keindahan sastra adalah cara yang bagus untuk mengisi akhir tahun dengan kedamaian hati, rasa syukur dan ketenangan.

Baca Juga: Apakah Buku Sastra Horor Itu Menakutkan?

manfaat buku sastra untuk refleksi kehidupan

Penutup

Apapun bentuk sastra yang kita telaah dan membaca rangkaian tiap-tiap kata, dapat menjadi inspirasi dan kebijaksanaan. Melalui sastra pula, kita dapat meresapi perjalanan hidup, menghargai setiap momen yang dilalui, serta belajar untuk selalu mencari makna kebermanfaatan dalam setiap langkah. 

Kalau kamu, bacaan sastra apa nih yang paling mengena di hati sehingga bisa menjadi refleksi kehidupan? Share di kolom komentar ya, biar pembaca blog rejekingalir.com juga terinspirasi dari rekomendasi buku sastra ala kamu. 

34 komentar

Komen Blog rejekingalir.com
Bambang Irwanto mengatakan…
Salah satu buku yang saya suka dan menginspirasi adalah Laskar Pelangi. Bagaimana Andre Hirata mampu menegaskan, kalau punya mimpi harus terus diterbangkan ke langit dan terus semangat mencapainya. Laskar pelangi mampu mengangkat nama dan potensi Bangka Belitung.
Komen Blog rejekingalir.com
Bunda Saladin mengatakan…
Aku paling suka baca buku karya alm NH Dini, Kak.
Baca buku sastra bisa buat macam2 ya, hiburan, inspirasi, dll. Sampai pengen deh seperti penulisnya, bisa bikin karya yang abadi dan inspiratif.
Komen Blog rejekingalir.com
Heni Hikmayani Fauzia mengatakan…
Sastra untuk menghaluskan rasa dan memperkaya diksi dalam bahasa. Saya suka baca buku-buku sastra. Kalimatnya indah-indah banget apalagi karya para pujangga lama seperti Hamka
Komen Blog rejekingalir.com
Yonal Regen mengatakan…
it's something different and unique, menutup akhir tahun dengan refleksi sastra.
Sepertinya mundur sejenak dari hingar bingar persiapan menyambut 2025 pada umumnya ketika membaca ini, mengajak berkontemplasi dengan sesuatu yang lebih mendalam dalam karya-karya sastra, dan ini jelas sangat mencerahkan, which is very demure
Komen Blog rejekingalir.com
Dyah Kusumastuti Utari mengatakan…
Jujurly saya jarang baca buku sastra Kak, selain novel atau antologi, tahun ini yang paling berkesan adalah novel Negeri 5 Menara dan Resign, mengena banget ini di saya
Komen Blog rejekingalir.com
Alfida Husna mengatakan…
Cocok banget nih untuk aku yang di tahun ini terasa berat kayanya aku butuh refleksi dari sastra. Ternyata sastra juga bisa buat kita terhibur dan bangkit lagi dari keterpurukan ya. Boleh juga nih idenya.
Komen Blog rejekingalir.com
Didik Purwanto mengatakan…
Dari sastra, kita emg bs belajar hidup, meski kadang fiksi. Tapi pesan novel, cerpen hingga puisi tuuh kdg bs relate dgn kita. Tinggal kita seleranya karya sastra spt apa yg sesuai dgn kebutuhan hidup kita.
Komen Blog rejekingalir.com
Tukang jalan jajan mengatakan…
Merenung lewat sastra di penghujung tahun memberikan perspektif baru. Kata-kata dalam puisi atau prosa mampu menyentuh relung hati terdalam, memberikan pemahaman dan penyembuhan yang mungkin tak kita sadari sebelumnya.
Komen Blog rejekingalir.com
Han mengatakan…
MasyaAllah, lama banget mbaa ga baca soal sastra kek gini, hehe, jadi salah satu resolusiku di 2025, biar bisa lebih banyak membaca lagi soal sastra
Komen Blog rejekingalir.com
Luluk Sobari mengatakan…
Wah, sejauh ini kalau untuk karya sastra masih suka esai sama novel saja. Saat ini lagi baca novel terjemahan dari Korea judulnya Good Son. Ke depan, mau lebih rajin lagi baca karya sastra.
Komen Blog rejekingalir.com
Triani Retno A mengatakan…
Lazimnya, membaca karya sastra bukan cuma bisa untuk perenungan batin, tetapi juga menghaluskan hati. Lazimnya gitu. Tapi tetap ada sih yang suka baca karya sastra tapi kasar dan suka mem-bully.
Komen Blog rejekingalir.com
hani mengatakan…
Membaca karya sastra, belum-belum kita udah merasa berat duluan. Padahal kalau dibiasakan, justru melalui karya sastra kita bisa merefleksi diri. Jujur, belum banyak buku sastra yang saya baca. Beberapa judul yang dicantumkan di artikel, ada yg pernah saya baca ketika sekolah, karena tugas sekolah. Mungkin kalau sekarang baca lagi, akan beda ya insightnya...
Komen Blog rejekingalir.com
Okti Li mengatakan…
Kesannya kalau bicara sastra, itu berkaitan dengan karya para pujangga ya. Padahal ternyata sastra tidak selalu hal yang memiliki aturan. Bacaan dan artikel umum juga ternyata termasuk sastra ya
Komen Blog rejekingalir.com
Adi mengatakan…
HIkshiks saking sibuknya udah lama banget ga baca buku fiksi sastra semacam novel gitu. Terakhir baca "100 Tahun Kesunyian" yang emang keren banget dari Mr Marquez.
Komen Blog rejekingalir.com
Maria G Soemitro mengatakan…
setuju banget dengan sastra untuk menyembuhkan
Ketika fast culture begitu membelenggu dan kita butuh memperbaiki ritme, saat itulah kita butuh sastra
Komen Blog rejekingalir.com
Bambang Irwanto mengatakan…
Melalui sastra, juga bisa membangkitkan semangat, termasuk menhadirkan sebuah mimpi dan harapan, Mbak. Misalnya membaca cerita bersetting sebuah kota di luar negeri. Maka bisa saja jadi ingin ke sana, dan bersemangat untuk mencapai tujuan itu.
Komen Blog rejekingalir.com
windi astuti mengatakan…
sebenarnya jarang baca sastra, tapi memang benar sih, sekali nemu sastra yang sesuai keinginan hati, bawaannya berasa related banget dengan kehidupan.
Komen Blog rejekingalir.com
lendyagasshi mengatakan…
Kereen, ka Fenn...
Rasanya akutu kalau baca buku sampek yang mikiiirr banget tuh justru non-fiksi. Kalau sastra, lebih ke pemahaman setiap kalimatnya.. yang kadang sring banget kita jadi "Oh iyaya.."
Komen Blog rejekingalir.com
Siti Nurjanah mengatakan…
Berharap sastra tak akan pernah luntur dari peradaban. Karena itu adalah sebuah ekspresi kreatif melalui penggunaan kalimat yang tepat dan imajinatif. Sastra membangkitkan emosi, dan menyuguhkan wawasan yg bermakna
Komen Blog rejekingalir.com
Lidya Fitrian mengatakan…
Anakku punya nih mbak The Alchemist tapi aku malah belum pernah baca bukunya. Bener juga sih dari karya sasta kita bisa mendapatkan penghiburan juga penyembuhan. Kata-kata yang tertuang dalam buku sastra juga indah banget meskipun aku suka sulit memahaminya
Komen Blog rejekingalir.com
Okti Li mengatakan…
Sastra Sunda saat ini sedang saya pelajari lebih banyak. Secara majalah basa Sunda saya ininudah ga ada. Jadi sebisanya belajar otodidak gitu melalui media online dan tokoh dari Pasundan
Komen Blog rejekingalir.com
Nurul Fitri Fatkhani mengatakan…
Dari mengamati alur dan karakter dalam sastra kadang kita bisa memahami tentang setiap peristiwa yang memiliki makna mendalam, belajar dari karakter tokohnya dan memaknai perjalanan waktu. Intinya, bisa mengambil manfaat dan belajar tentang kehidupan dari sastra.
Komen Blog rejekingalir.com
ophi khopiatuziadah mengatakan…
Ada beberapa buku sastra lama dari penulis lama yang selalu nyantol di hati dan jadi kenangan dan balik lagi saat melewati amsa-masa yang sama, Nah sayangnya belakangan aku banyak skip baca buku-buku sastra, mana jarang banget menikmati perpustakaan dan buku lagi nih. Tulisannya jadi pengingat ke kesukaan lamaku nih mba
Komen Blog rejekingalir.com
AlineaLala mengatakan…
Menjelang akhir tahun kebetulan tidak berlibur maka aku putuskan membaca kembali sebuah buku yang dulu pernah ku baca kak. Judulnya Catatan Juang karya bung Fiersa, novel yang satu ini bikin aku lebih bersemangat lagi menjalani kehidupan yang seringkali mempertemukan dengan tantangan, peluang bahkan ujian.

Refleksi sastra ini jadi salah satu hal menarik buat dilakukan setiap akhir tahun ya. Semoga saja tahun depan makin banyak buku yang bisa kubaca dan rezeki mengalir deras penuh berkah aamiin.
Komen Blog rejekingalir.com
Andiyani Achmad mengatakan…
Sastra sebagai refleksi akhir tahun? Wah idenya unik banget. Rasanya membaca karya sastra memang bisa memberi perspektif baru tentang kehidupan. Suka banget sama insight-nya!
Komen Blog rejekingalir.com
Lintang mengatakan…
Bener lhooo, ngga berasa udah penghujung tahun eh tahu-tahu tahun baru. Bener kata Ernest Hemingway kalo betapa cepatnya waktu berlalu. Sudahkah kita memetik pelajaran dalam tiap momen? Bener juga kita harus merefleksi perjalanan selama setahun ini
Komen Blog rejekingalir.com
novanovili mengatakan…
Suka banget dengan sastra..mengungkapkan rasa..dengan tidak secara langsung, tetapi disampaikan dengan bahasanyang halus
Komen Blog rejekingalir.com
Antung apriana mengatakan…
Aku kayaknya nggak banyak baca buku sastra. Hehe. Bacaanku biasanya novel populer yang bisa cepat diselesaikan
Komen Blog rejekingalir.com
Ugik Madyo mengatakan…
Tahun 2024 rasanya kayak roller coaster. Aku juga termasuk yang tidak banyak bersentuhan dengan sastra untuk tahun 2024 ini. Rasanya kangen banget baca buku apalagi karya sastra. Rasanya kering jiwa kalau tanpa sastra ya.
Komen Blog rejekingalir.com
lendyagasshi mengatakan…
Eh, akhir tahun sampai awal tahun ini, aku lagi seneng baca buku puisi. Penulisnya Kang Maman. Hehehe.. meski kesannya ringan karena lebih banyak gambarnya, tapi aku seneng karena baca buku gak harus yang berat, hehehe.. ngikutin mood dan ketersediaan buku di iPusnas.
Komen Blog rejekingalir.com
khairiah mengatakan…
Udah baca yang paulo coelho memang membuat merenung tentang hidup, bahasa yang ciamik namun dalam
Komen Blog rejekingalir.com
Uniek Kaswarganti mengatakan…
Saya masih agak kurang paham tentang pembahasan sastra ini, mbak. Apakah semua karya tulis dengan bahasa indah dan imajinasi bebas bisa masuk kategori karya sastra?

Kalau saya pribadi, bacaan kesukaan adalah novel bergenre thriller. Meskipun durasi bacanya panjang dan penuh ketegangan, saya mendapatkan kesenangan setelah selesai membaca dengan mengagumi alur cerita yang dibuat oleh penulisnya.
Komen Blog rejekingalir.com
Era Wijaya Sapamama mengatakan…
Baca tulisan mbak, rasanya aku jadi pengen baca ulang The Alchemist deh. Terakhir aku baca 2023, tapi ada yg masih mengganjal.
Komen Blog rejekingalir.com
Rina s mengatakan…
Rekomendasi buku sastra dalam negeri, buku-buku Ahmad Tohari, yg agak kekinian Amba laksmi pamuntjak, terjemahan ernest yg sy punya kumcer salju kilimanjaro

friends

Blogger Perempuan Network
Blogger Perempuan Network
KSB
KSB
BCC Squad
BCC Squad
KEB
KEB
Intellifluence
Intellifluence
Bplus
Bplus
Logo Komunitas BRT Network
Postingan Terpopuler