Pernah gak sih lagi puasa terus keluar bunyi, “Ee…” dari mulut kita?
Panjang deh nadanya, kadang juga bisa pendek, tergantung ritme dan melodinya. Eh, ini ngomongin sendawa atau mau nyanyi, wkwkwk.
Adakalanya tubuh kita mengalami yang namanya “gak enak badan”. Rasa tidak nyaman ini, bisa memungkinkan tubuh yang tidak fit karena faktor kelelahan, rasa pegal-pegal atau seperti tertusuk. Lalu tercetuslah bahwa itu masuk angin.
Entah bagaimana cara angin yang tidak kelihatan itu masuk ke tubuh kita. Apa karena kita suka membuka mulut? Atau masuknya si angin lewat hidung, telinga, atau lainnya?
Suka bingung memang, masuknya si angin gak pake fingerprint layaknya kita kerja kantoran, tapi kok diperbolehkan masuk gitu, dapat izin dari siapa coba? Hehe.
Udah-udah biar gak makin bingung lagi, kita bahas bareng kuy, apa saja penyebab masuk angin dan bagaimana cara mengatasinya ketika kita berpuasa.
Apa Itu Masuk Angin?
Waktu ngubek-ngubek data tentang masuk angin, ternyata istilah medisnya ini nggak ada. Tidak seperti pilek yang bahasa gaulnya adalah common cold, atau darah tinggi yaitu hypertension.
Bisa dikatakan, masuk angin adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan gejala tertentu, misalnya tubuh lemas, sakit kepala, perut kembung, dan mual.
Pada mereka yang mengalami masuk angin, umumnya merasa seperti ada angin yang masuk ke dalam tubuh mereka, sehingga membuat tidak nyaman tubuh, karena disertai dengan rasa menggigil atau dingin pada tubuh.
Kalau dilihat dari gejala-gejala “masuk angin di atas”, maka yang ada dalam dunia medis, istilah yang terkait dengan gangguan kesehatan tersebut adalah:
1. Dispepsia (Gangguan Pencernaan)
Dispepsia adalah gangguan pada sistem cerna yang menyebabkan rasa tidak nyaman di perut, contohnya kembung, mual, rasa penuh, atau nyeri perut.
Biasanya ini terjadi setelah kita mengonsumsi makanan berlemak, pedas, atau ketika buka puasa perut langsung dihajar dengan makanan berat. Sehingga saat siangnya kita berpuasa perut jadi terasa tidak nyaman karena kosong dalam waktu lama.
2. Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA)
Apakah kamu pernah terkena demam, batuk atau pilek? Yups, penyakit tersebut adalah infeksi saluran napas atas (hidung dan tenggorokan) yang datangnya disebabkan oleh virus atau bakteri.
Baca Juga: Langkah Jitu Atasi Pilek dengan Mudah Ketika Berpuasa
Terjadinya demam, batuk atau pilek ketika berpuasa, bakal membuat tubuh tidak nyaman beraktivitas, meski memungkinkan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, bila gejalanya lebih berat, maka berakibat pada komplikasi serius.
3. Hipotermia (Penurunan Suhu Tubuh)
Suhu tubuh terlalu rendah atau hipotermia, memungkinkan terjadi karena udara yang amat dingin, maupun paparan cuaca ekstrem. Gejalanya bisa diketahui dari tubuh yang menggigil kedinginan, terasa lemah di badan, dan sulit untuk bergerak. Tubuh yang tidak terhidrasi dengan baik (dehidrasi) selama berpuasa, atau kurangnya asupan bergizi, lebih rentan terkena hipotermia.
Gejala dan Penyebab Masuk Angin
Gejala umum yang terasa ketika masuk angin adalah perut kembung, sering buang angin dan berbau, meriang, badan terasa hangat/demam, nyeri otot, sakit kepala, pilek, sering sakit perut, hilang nafsu makan, diare, dan badan pegal-pegal.
Penyebab masuk angin terlihat mungkin seperti gejala pilek, bisa karena telat makan, sering mengonsumsi makanan atau minuman dingin ketika perut kosong, atau berada di ruangan dingin terlalu lama, terkena hujan, dan perubahan suhu yang ekstrem.
Tips Mengatasi Masuk Angin Saat Puasa
Kalau sudah masuk angin ketika berpuasa, bakal tidak membuat nyaman diri. Mau tidur nggak enak. Mau minum apalagi makan juga tidak bisa. Hal paling simple dilakukan biasanya adalah KEROKAN.
Hemm, siapa di sini yang kalau badan udah gak enak alias masuk angin langsung kerokan? Hehe.
Pernah dengar, kerokan sebenarnya bukan jadi obat untuk mengatasi masuk angin. Cuma karena ada rasa dan sugesti, seakan lebih melegakan. Apalagi kalau yang ngerokin kita adalah emak kita, akan lebih mengena lagi (huhu, jadi kangen emak rahimahullah yang udah hampir 13 tahun nggak ngerokin daku).
Selain itu, bisa pula langsung mengolesi minyak kayu putih atau balur tubuh dengan balsam, agar tubuh terasa lebih hangat. Serta langsung untuk beristirahat, agar pemulihan tubuh lebih cepat. Langkah selanjutnya untuk mencegah masuk angin agar tidak lagi terjadi saat berpuasa, maka:
1. Perhatikan Pola Makan Saat Sahur dan Berbuka
Jaga pola makan yang tepat, baik ketika sahur dan berbuka puasa bisa membantu cegah terjadinya masuk angin. Konsumsi makanan yang kaya serat, karbohidrat kompleks, dan protein sehingga kita tidak cepat lapar atau lemas saat berpuasa.
Lalu ketika berbuka usahakan makan makanan yang mudah dicerna seperti kurma, sup hangat, atau air putih. Sebaiknya hindari makanan berat agar tidak memperburuk gangguan pencernaan dan makanan yang memicu gas, misalnya kol, brokoli, kacang-kacangan yang menyebabkan perut kembung.
2. Cukupi Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan jangan sampai terlewatkan baik ketika sahur maupun buka puasa, dengan minum air putih, atau bisa juga dengan minum jus buah. Untuk menghindari rasa kembung, bisa mengonsumsi air dalam jumlah kecil tetapi sering. Dengan begitu, tubuh tidak terasa lemas karena kekurangan cairan (dehidrasi).
Selain itu, perhatikan juga untuk tidak mengonsumsi minuman atau makanan dingin, lebih baik minum atau makan makanan yang hangat, agar tubuh tidak terkejut.
3. Perhatikan Suhu Tubuh
Masuk angin bisa makin parah ketika tubuh terpapar udara sangat dingin atau terjadi perubahan suhu yang ekstrem. Oleh karenanya perhatikan lingkungan dan kondisi tubuh.
Semisal di dalam ruangan menggunakan AC atau kipas angin, maka bisa mengaturnya dengan suhu kamar atau jangan memasang dalam suhu sentral. Selain itu, kenakan pakaian hangat jika cuaca dingin, agar suhu tubuh tetap nyaman.
4. Gunakan Ramuan Herbal untuk Meredakan Masuk Angin
Kita bisa memanfaatkan ramuan tradisional yang bisa membantu meredakan masuk angin, misalnya mengandalkan jahe untuk dibuat the jahe atau minuman jahe, yang punya manfaat untuk melancarkan pencernaan dan menghangatkan tubuh.
Bisa pula seperti yang sudah rejekingalir.com singgung di paragraf sebelumnya, dengan mengoleskan minyak angin atau minyak kayu putih pada perut, ujung kaki, atau bagian punggung, sehingga tubuh terasa lebih nyaman.
Atau dapat pula mengonsumsi teh peppermint yang bisa membantu meredakan kembung dan gangguan pencernaan.
5. Jaga Kualitas Tidur
Walau mungkin pola tidur selama berpuasa akan berubah, tapi usahakan untuk menjaga kualitas tidur, karena bisa berdampak pada daya tahan tubuh.
Dengan cukup tidur, bisa sebagai imunbooster agar tidak terkena masuk angin, atau gangguan kesehatan lainnya. Sebaliknya, bila kurang tidur dapat memperburuk masalah kesehatan, entah itu gangguan pencernaan, rasa lemas, maupun masuk angin.
Penutup
Masuk angin ketika berpuasa, bisa berakar dari kebiasaan kita yang kurang sehat, baik itu saat sahur maupun berbuka puasa. Oleh karena itu, perhatikan apa saja yang dikonsumsi, misalnya dengan perbanyak asupan buah dan sayur, membatasi minuman yang berkafein (teh, kopi, minuman soda).
Jangan lupa untuk berolahraga, sebagai langkah gaya hidup sehat, dan bisa mendukung tubuh agar tetap bugar. Serta ketika selesai makan, khususnya makan sahur, jangan langsung rebahan atau berbaring, atau istilah apapun dah namanya, karena bisa mengganggu proses pencernaan makanan dan membuat tubuh tidak nyaman (alias kembung).
Yuk semangat sehat, agar tubuh tidak mudah masuk angin selama berpuasa, dan ceria ketika momen lebaran Idulfitri tiba.
19 komentar
Apalagi kalau pas puasa, perut kosong tapi tetap harus keluar mengurusi pekerjaan atau keperluan sekolah anak.
Usia yang tidak muda pasti rentan masuk angin makanya memang butuh bahan bahan alami diakrabkan pada tubuh
Tapi kalau sudah nyeri otot dahlah, suka perlu yang lain-lainnya.
Terima kasih ya sudah mengingatkan, supaya terhindar dari masuk angin ini apa yang perlu dilakukan. Tulisan informatif.
Kualitas tidur yang berkurang bisa jadi salah satu penyebab masuk angin. Kadang juga karena perut kosong kayaknya ya, jadinya mudah masuk angin :)
kalau badan udah ngerasa ga enak, aku langsung beli tablet hisap vitamin C dan kadang kalau kadar ga enak badannya udah agak tinggi, aku beli susu beruang itu.
kadang keujanan pulang dari Masjid.
jadi emang kudu lebih aware dan jaga kesehatan sesuai tips artikel ini
Berpuasa memang bikin rentan kena masuk angin apalagi daku akhir-akhir ini sering pulang malam karena ada agenda bukber di kantor atau lembur beresin deadline. Pola hidup sehat dan tidur teratur is keya banget sih ya. Terus minum jahe juga bisa jadi solusi jitu. Makasih sudah bahas terkait masuk angin yang sering kali dianggap remeh temen padahal harus segera diatasi dan dicegah kehadirannya.
Kalau puasa, justru mashaAllaa.. gak gampang masuk angin.
Justru malah pas gak puasa, biasanya jadi mudah jatuh sakit.
Memang pola makan dan lifestyle sih yaa.. kunci dari daya tahan tubuh itu..
Mgkn karena pola makan yang salah saat sahur dan berbuka
Untungnya, aku selalu sedia minuman herbal pereda masuk angin di rumah
Dan obat dari penyakit ini menurutku cuma istirahat aja sih. Yaa tentunya disambi minum obat semacem jahe atau paracetamol.
Aku gak percaya sama kerok-kerokan gitu, karena yaa emang setahuku gak ada istilah medisnya.
Dan penangannya pun dengan cara yang lokal juga ampuh seperti minum wedang jahe atau dikerok, meskipun tidak ada bukti ilmiah tapi banyak masyarakat kita melakukan kerokan untuk membuat gejala masum angin mereda
Tapi orang Indonesia hebat lho bisa mendiskreditkan dan mengatasinya, yakni dg kerokan