Coba deh tengok, ilustrasi pertanyaan dan jawaban di bawah ini yang siapa tahu saja pernah singgah dalam kehidupan pembaca blog rejekingalir.com ini. Nggak perlu semuanya. Beberapa saja semisal ada yang nyangkut, boleh deh kamu itu disebut cikal bakal sebagai blogger
Yakin, kamu itu adalah blogger? -> iya bener gue ini blogger.
Bukannya kamu itu cuma ketak-ketik doang di gadget? -> kata siapa bro! lewat hape gue juga bisa publish artikel di blog.
Mana buktinya kalau kamu itu blogger? -> nih (kasih lihat tampilan header blog)
Mana alamat blognya? -> www.rejekingalir.com
Apa sih nama blognya? -> blog@gmail.com
Eh itu mah bukan alamat blog, tapi alamat email! -> yeeelah typo dikit bro! nih, rejekibahagiacelaludeh.blogcepot.com
Oh, belum punya domain. Masih gratisan ya? Kayaknya belum sukses deh kalau disebut blogger. -> what the maksud, bro!
Coba sebut berapa DA, PA-nya? -> Ada kok, 0880123456789
Trafik blognya berapa sebulan? -> ya kurang lebih 2 kilometer deh. Itu kilometer penggunaan gas alam kalik.
Kamu beli domain di mana? -> kayaknya di supermarket gue lihat kemarin gak ada
Hemmm, ada yang aneh dengan jawabannya?
Yang manakah jawaban yang tepat harus diberikan oleh mereka yang memang blogger?
Sepertinya memang baru cikal bakal aja nih jadi blogger, hihi.
Eits, itu baru cikal bakal ya. Belum fix dianggap sebagai blogger, jika tidak bisa menunjukkan buktinya, yaitu nama blog dan permalink-nya.
Blogger Siap Kasih Bukti Nyata
Kita pastinya tahu, bahwa perkembangan teknologi saat ini amat melekat dengan kehidupan kita. Misalnya media sosial dan blog.
Kalau media sosial kita sudah familiar di luar kepala buat menyebutkannya, dari Tiktok, Instagram, LinkedIn, Pinterest, Facebook (padahal udah ganti nama jadi Meta, tetep aja dipanggil efbe), X (kadang masih gak move on tetep nyebutnya Twitter )
Lalu bagaimana dengan blog?
Ini hanya orang-orang terpilih yang bisa memahaminya.
Mengapa demikian?
Kalau berbicara dengan orang awam, tidak semuanya tahu ada platform bernama blog. Apalagi seperti yang di dalam ilustrasi pertanyaan di atas, masih suka tertukar antara email dan alamat blog/website.
Ini baru sebatas tentang blognya saja, kadang suka membuat panik harus menjawab apa dan bagaimana menjelaskannya ke masyarakat umum.
Oleh sebab itu, seorang blogger harus siap kasih bukti nyata, berupa karya yang dipublikasikan. Kita bisa memberikan link artikel, alamat blog, maupun capture header blog, sehingga memudahkan mereka memahami nya bahwa kita ada seorang blogger.
Apa Manfaat Memiliki Blog?
Kalau bertanya, apa fungsi blog dalam kehidupan, pasti banyak yang didapat. Namun disclaimer dulu nih, antara satu orang dengan yang lainnya bisa saja mendapat manfaat yang berbeda, tetapi kurang lebihnya sama kok. Ini dia manfaat memiliki blog untuk diri pribadi (bisa juga untuk orang lain alias pembaca)
1. Catatan Perjalanan Hidup yang Tak Terlupakan
Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik. Ada tantangan, pencapaian. Bisa pula momen suka dan dukanya kalau bahasa Indianya Kabhi Khushi Kabhi Gham. Lah jadi judul film, hehe.
Lewat blog, kita jadi punya ruang alias media untuk mencatat setiap langkah dari perjalanan itu. Istilahnya kayak semacam A day in my life gitu.
Mungkin sering kita lihat postingan soal perjalanan hidup, tetapi melalui blog nuansanya berbeda, karena punya ruang lebih luas untuk mendeskripsikannya.
Dengan menulis secara teratur, kita bisa mendokumentasikan berbagai aspek kehidupan, misalnya momen kelulusan sekolah, pernikahan, kelahiran anak, jalan ke tempat A-X, hingga pengalaman sehari-hari yang lebih sederhana tapi mengesankan.
Jadinya, pas kita baca lagi tulisan tersebut di blog di masa yang akan datang, muncullah perasaan dan kenangan itu yang hidup kembali, seolah-olah kita sedang mengalaminya lagi.
2. Sebagai Tempat Refleksi Diri
Blog bukan hanya sekadar tempat untuk mencatat apa yang terjadi dalam hidup kita saja, tetapi juga ruang untuk merenung.
Refleksi diri melalui perenungan yang lebih dalam tentang bagaimana kita merasakan sesuatu, bagaimana pandangan hidup kita lebih berkembang, dan bagaimana kita belajar dari pengalaman yang telah dilalui.
Ada tipikal orang yang kalau merenung berdiam diri di kamar, perpustakaan, atau naik gunung dengan hanya memandangi apa yang ada di depan mata. Namun, lewat blog, kita bisa merenungi diri sambil menuliskannya kata demi kata lalu terangkai menjadi susunan paragraf dan menjadi cerita.
Saat nantinya kita membaca tulisan lama di blog, kita akan melihat seperti apa perubahan dalam diri dan bagaimana menyikapi sesuatu.
3. Sebagai Arsip Pribadi yang Berharga
Umumnya, arsip itu berupa dokumen tertulis maupun jurnal yang memungkinkan disertai gambar. Hanya saja untuk mengaksesnya, kita perlu ngubek-ngubek dulu wujudnya.
Nah, manfaat besar dari blog bisa menjadi akses pribadi yang mudah kita akses kapan saja. Pasalnya, blog menyimpan kenangan dalam bentuk digital yang dapat bertahan selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun.
Apalagi, blog memiliki fitur pencarian atau search sehingga bisa kita mengaksesnya kembali kapan saja, bahkan mungkin disaat kita lupa tanggal dan harinya.
4. Berbagi Kenangan dengan Orang Lain
Melalui blog, kita tidak hanya menulis untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain yang mungkin memiliki minat serupa atau yang bisa mengambil pelajaran dari pengalaman kita.
Orang-orang akan terinspirasi dari kehidupan kita, karena mungkin saja mengalami pengalaman serupa. Lalu bisa deh turut berdiskusi di kolom komentar. Banyak penulis blog merasakan adanya ikatan emosional dengan pembacanya, terutama ketika blog mereka memberikan dampak positif dalam hidup orang lain.
5. Tumbuh Bersama Blog
Blog juga berfungsi sebagai saksi perkembangan pribadi seseorang. Hal itu bisa dilihat dari bagaimana gaya menulisnya, cara berpikirnya, dan pandangan hidup yang dapat berubah. Ini jadi kesempatan untuk kita menghargai perjalanan diri, sudah seberapa jauh kita telah berkembang, dan mempelajari apa saja.
Misalnya yang tadi menulis seperti ini:
agak alay “Heeem, soale agak begindang begiccuu”,
atau yang serba A belakangnya, “Iyaaaaaaaaaaaaaa”,
kebanyakan titik-titik “Oh jadi begitu…………”,
terlalu bahasa gaul, “Wichis, gueh gak gitu juga keeeluuueesss”
Seiring berjalannya waktu, berubah menjadi:
“Soalnya memang begitu adanya”
“Iya”
“Oh jadi begitu”
“Yang mana, saya tidak seperti itu”.
7. Sumber Penghasilan
Beneran nih di blog bisa jadi sumber penghasilan?
Bener dong. Banyak loh yang sudah membuktikannya. Namun, memang tidak instan sebuah blog bisa mendatangkan banyak uang.
Seorang blogger akan ditempa banyak hal (Mantul gak tuh bahasanya, heheh) dari deadline yang mepet, minta page view artikel tiba-tiba, cari konten, menulis dan merapikannya dari buka gadget sampai itu gadget batrenya tinggal beberapa persen lagi.
Begitu juga dengan blognya yang memungkinkan berbagai serangan datang dari backlink artikel yang berubah dari situs antahberantah, templatenya yang kurang responsif, tenggat bayar domain blog, blog yang tidak bisa diakses, dan sebagainya.
Oleh karenanya, bila memang ingin menjadikan blog sebagai penghasilan, bisa menulis saja tidak akan cukup. Jago mendesain gambar atau fotografi pun juga belum cukup.
Seorang blogger harus bisa menaklukkan blognya sendiri, sehingga bila terjadi apa-apa dengan blognya dia bisa mengatasinya, tahu tekniknya, dan pandai mengelolanya. Semoga kita salah satu yang seperti itu ya, aamiin.
8. Menambah Pertemanan
Tambah banyak teman melalui blog juga bisa terjadi. Teman yang berdatangan ini, tidak menutup kemungkinan dari berbagai kota maupun negara.
Networking yang bertambah, bisa mendatangkan banyak manfaat, entah itu informasi job blog, dapat informasi berita atau produk terbaru, bisa jalan-jalan atau mencicipi kuliner berdasarkan rekomendasi dari teman blogger.
9. Sebagai Amal Jariyah
Ketika orang-orang mengakses blog kita, mereka membaca dan melihat artikel yang kita buat, memikirkannya hingga menerapkannya, inshaAllah bisa menjadi ladang pahala buat kita, yaitu amal jariyah yang tidak terputus dan membahagiakan saat di hari hisabnya nanti.
Oleh karenanya, kita bisa memanfaatkan blog untuk menuliskan hal-hal yang baik dan bermanfaat, bukan hanya kesenangan duniawi semata. Memang apa saja boleh kita tulis di blog pribadi. Namanya aja blog sendiri, ya suka-suka diri lah mau menuliskan apa.
Namun sebagai makhluk hidup yang bernyawa, pastinya kita akan meninggalkan nama, maka biarkan jejak manis yang ditinggalkan. Bukan torehan dosa jariyah akibat konten kita yang isinya menjerumuskan.
Kenapa jadi menjerumuskan?
Misalnya, konten tulisan tentang buku/berita/film yang isinya terlalu vulgar atau menyinggung isu lagibete (ini bahasa alay ya, pastinya pada tahu deh). Mungkin pada sebagian orang yang “waras” dia tidak akan mau mengakses lebih jauh.
Akan tetapi, kita tidak pernah tahu link tulisan kita siapa yang akan membacanya dan sampai ke mana. Boleh jadi kebalikannya alias yang “bukan waras” membaca hal itu, sehingga malah menjadikannya akses lebih mendalam akibat melihat postingan kita itu, naudzubillahi min dzalik.
Penutup
Blog lebih dari sekadar tempat untuk berbagi informasi, hobi, maupun mendapatkan cuan. Dengan setiap rangkaian kata yang dituliskan di blog dapat berfungsi sebagai ruang pribadi untuk mendokumentasikan perjalanan hidup, dan ruang untuk mendatangkan kebaikan bagi diri maupun orang lain.
Ciptakan kenangan sepanjang masa dengan mulailah menulis di blog, karena setiap rangkaian kata yang kita tulis, bisa menjadi bagian dari cerita hidup yang akan dikenang selamanya.
Posting Komentar