Jika berhubungan dengan hati maka akan ada banyak hal yang terkait dengannya. Sebab permasalahan hati hanya bisa dituntaskan dengan medis atau menyatakan perasaan. Eh..eh.. kok ada pernyataan perasaan, hehe.
Kalau dalam persoalan medis alias kesehatan, kita mengenal organ hati, sebagai bagian tubuh yang mendukung proses pencernaan dan metabolisme. Selain itu juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan emosional dan psikologis seseorang.
Nah, untuk persoalan hati yang lain adalah terkait perasaan. Entah itu rasa senang, bahagia, sedih, hingga tidak suka dengan tetangga sebelah yang bisa mempengaruhi kesejahteraan hidup.
Beuuh, dalam banget ya bahasanya rejekingalir.com soal kesejahteraan hidup, hehe. Maklum saja, pembahasan tentang hati dari segi psikis ini amat menarik dan penyelesaiannya tidak semudah bertemu dokter Baek di drakor Trauma Code: Heroes on call wkwkwk.
Jadi, bagaimana kita memahami kaitan antara penyakit hati dari sisi fisik dan psikis, serta apa yang perlu kita lakukan untuk mengobatinya? Kita bahas bareng yuk!
Penyakit Hati Secara Fisik
Hati atau dikenal dengan nama lever, bila merupakan organ vital dalam tubuh yang berfungsi untuk memproduksi empedu, menyaring racun, dan mengatur metabolisme tubuh.
Untuk bahasan fungsi hati lebih lengkap dan apa saja gejala lever bermasalah, bisa menuju artikel rejekingalir.com sebelumnya yang yaitu: Yuk Mengenal Lever Lebih Dalam.
Organ hati atau lever, bisa terkena penyakit yang terkait dengannya, seperti:
1. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, namun bisa juga disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan atau efek samping obat-obatan tertentu. Hepatitis B dan C adalah jenis yang paling sering terjadi, dan jika tidak diobati, bisa berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati.
2. Sirosis Hati
Kalau kamu baca Webtoon atau nonton drakor The Trauma Code: Heroes on Call, ada momen dokter Baek Kang Hyuk menemukan pasien yang mengidap sirosis hati. Jadilah ia melakukan transplantasi hati agar pasien tersebut selamat. Lantas apa itu sirosis hati?
Sirosis hati adalah kerusakan hati yang terjadi karena meradang dalam jangka panjang, sehingga jaringan hati yang sehat akan tergantikan dengan jaringan parut.
Penyebab dari sirosis hati adalah karena kebiasaan minum-minuman beralkohol, dan menumpuknya sel jaringan fibroblast. Akibatnya, bisa menyebabkan hati kehilangan fungsinya dan berisiko mengancam jiwa.
3. Fatty Liver
Fatty liver atau penyakit hati berlemak (perlemakan hati) bisa terjadi saat adanya menumpuknya lemak berlebih di dalam sel-sel hati. Penyebabnya karena:
- NAFLD (Non Alcoholic Fatty Liver Disease), seperti kurang gizi, kolesterol yang tinggi, menderita obesitas maupun diabetes, dan berlebihan dalam mengonsumsi makanan dengan kalori tinggi.
- AFLD (Alcoholic Fatty Liver Disease), yaitu mengonsumsi alkohol terlalu berlebihan.
Secara keseluruhan bila dirangkum, bahwa gejala penyakit hati fisik bisa dilihat dari turunnya berat badan, nyeri pada bagian perut sisi kanan atas, kelelahan, jaundice atau penyakit kuning tampak pada mata atau kulit, dan warna urine yang menggelap.
Penyakit Hati Secara Psikis
Selain penyakit hati fisik, ada juga istilah "penyakit hati". Kalau penyakit hati secara fisik kita mudah melihat gejalanya seperti yang sudah rejekingalir.com bahas di atas. Lalu kalau penyakit hati secara psikis, bagaimana cara mengetahui gejalanya?
Sebagaimana kita ketahui, penyakit hati dalam konteks psikis ini lebih berkaitan dengan perasaan atau kondisi mental yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Faktor penyebabnya itu karena:
1. Rasa Cemas Berlebihan
Rasa cemas yang berlebihan dari Badedi, karena melihat si Bibiw lebih banyak job ketimbang dirinya, atau ketika Bibiw membawa mobil BMW pulang ke rumahnya dan Badedi melihat hal tersebut dengan wajah suram, sehingga ia pun tak tenang makan, tak nyenyak tidur, begitupun kualitas hidupnya yang menurun.
Kecemasan seperti itu bila dibiarkan berlarut-larut, tak hanya psikisnya Badedi saja yang akan terluka, fisiknya pun akan terpengaruh dari terkena penyakit jantung hingga gangguan kesehatan hati.
2. Depresi
Mungkin banyak berita tentang depresinya seseorang yang berakhir dengan tragis. Pola pikir mereka yang terganggu karena seakan tidak berharga, tidak ada yang peduli atau kehilangan semangat untuk hidup.
3. Rasa Marah yang Terpendam
Ada orang yang lebih memendam perasaannya, bukan karena kamu tidak bisa menyatakan cintanya kepadaku (eh salah, wkwkwk). Maksudnya ada yang tipenya memendam rasa amarahnya, lalu diam-diam mendendam dan berupaya untuk membalaskannya.
Iri hati, dengki, dendam kesumat yang sampai 7 turunan tidak akan rela untuk mengikhlaskannya, udah hal yang berat banget deh soal penyakit hati psikis ini. Oleh karena itu, usahakan untuk menjaga kesehatan hati dari segi raga maupun jiwa, karena keduanya saling berkaitan.
Hubungan Antara Hati Fisik dan Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi kesehatan organ hati (fisik). Begitu juga sebaliknya, gangguan fisik pada hati dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang, hubungan keduanya ini dapat terlihat karena:
a. Meningkatnya Hormon Kortisol
Stres maupun depresi yang berkelanjutan bisa membuat hormon kortisol dalam tubuh berlebihan. Ini memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan tubuh, khususnya lever.
b. Menurunnya Kualitas Hidup
Saat seseorang menderita gangguan fungsi hati atau terkena penyakit lever kronis, akan menyebabkan rasa tidak nyaman dalam hidupnya, sehingga memicu rasa cemas dan gangguan mental.
c. Ketegangan pada Organ Lever
Perasaan marah yang tidak termaafkan bisa menciptakan ketegangan dalam tubuh, termasuk pada lever. Mungkin pembaca blog rejekingalir.com pernah mendengar bahwa esmosi jiwah (lebay hehe, biar gak pada tegang bacanya) seperti marah atau dendam bisa memengaruhi kesehatan organ hati.
Cara Mengobati Penyakit Hati: Fisik dan Psikis
Baik penyakit hati secara fisik maupun psikis, perlu ditangani secara tepat dengan:
Perawatan Medis
Untuk penyakit hati fisik, seperti hepatitis, sirosis, fatty lever dan penyakit lever lainnya, maka pengobatan medis penting untuk dilakukan, dengan penggunaan obat-obatan untuk mengatasi peradangan, mengurangi penumpukan lemak, transplantasi hati, serta prosedur medis lainnya sesuai dengan kondisi.
Manajemen Emosi
Untuk gangguan psikis hati, kelola stres dan emosi dengan cara yang sehat bisa membantu. Bisa dengan melakukan hobi/aktivitas yang disukai, terapi, meditasi, berdzikir sehingga dapat membantu seseorang melepaskan perasaan negatif dan menemukan keseimbangan emosional.
Sehatkan Hati, Fisik Maupun Psikis dengan Berpuasa
Berpuasa di bulan Ramadan mengajarkan kita untuk bisa menata kehidupan menjadi hal-hal baik yang bisa diterapkan. Dari hal itu menerapkan gaya hidup sehat dengan tidur yang cukup, hindari konsumsi alkohol, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan hempaskan stres bisa menjadikan jiwa dan raga lebih positif.
Apalagi di bulan Ramadan, kita bisa mengisi dengan banyak berbuat kebaikan dan meningkatkan ibadah entah itu dengan berpuasa yang bisa mengajarkan manajemen emosi, bersedekah yang membuat jiwa dan raga lebih nyaman, solat yang membuat jiwa lebih stabil, serta membaca Al-Quran yang membuat diri memahami apa hakikat kehidupan dan mengapa kita diciptakan.
Baca Juga: Bagaimana Menjaga Kesehatan Meski Tidak Memiliki Empedu
Semangat sehatkan hati secara fisik maupun psikis, agar momen lebaran menjadi hal indah dan menatap kehidupan lebih menyenangkan.
sumber: Alodokter ; halodoc ; siloamhospital
8 komentar
Sakit hati secara fisik maupun psikis
Eniwei jadi ingat almarhum ayah yang meninggal karena sakit hati secara fisik (zaman jadoel namanya sakit lever)
Yang berimbas ke sakit psikis karena almarhum meninggalkan ibunda dengan 6 orang anak yang masih kecil2