Pastinya kamu familiar dengan kata-kata manicure dan pedicure yang langsung tertuju pada perawatan kuku. Kalau si manicure yaitu bagian tangan, sedangkan di pedicure bagian kaki.
Baik tangan maupun kaki kita ﷲ sempurnakan ciptaannya dengan bagian tubuh yang bernama kuku. Bentuknya, menyesuaikan dengan anggota gerak kita, karena ada kukunya yang mungil, proporsional, lonjong, dan sebagainya.
Adakalanya kaum hawa kerap mewarnainya. “Biar Cantik”, katanya sih gitu. Kalau rejekingalir.com mewarnainya ketika ingat aja, haha. Itu pun tidak semua kuku, palingan hanya pada jempol dan kelingking.
Kuku bisa memungkinkan bagian tubuh yang terabaikan untuk dirawat. Peduli dengan kuku bukan hanya soal estetika, tapi juga menjaga kebersihan dan mencegah infeksi.
Macam-macam Penyakit Kuku
Gangguan kesehatan pada kuku atau infeksi ini perlunya untuk kita antisipasi, seperti:
1. Nail Clubbing
Nail Clubbing adalah kondisi kuku yang ditandai dengan melengkungnya kuku di bagian ujung jari dan membesar. Penyakit ini menjadi tanda juga untuk adanya penyakit paru-paru, AIDS, radang usus, kardivaskular, dan penyakit hati.
2. Infeksi Jamur Kuku
Infeksi jamur kuku adalah kondisi pada kuku yang mudah patah dan menebal.
3. Garis Beau
Garis Beau adalah kondisi adanya lekukan horizontal pada kuku.
4. Nail Pitting
Nail Pitting adalah kondisi kuku adanya gelombang pada permukaan kuku dan umumnya terjadi pada penderita psoriasis.
5. Koilonychia
Koilonychia atau kuku sendok adalah kondisi kuku yang lunak melekuk ke atas sehingga berbentuk seperti sendok. Keadaan ini bisa menjadi tanda anemia defisiensi besi.
6. Ingrown Nail
Kuku tumbuh ke dalam (kerap disebut cantengan) atau ingrown nail, adalah kondisi kuku yang menyebabkan bengkak dan rasa sakit.
7. Kuku Terry
Kuku Terry adalah kondisi kuku yang terlihat putih terdapatnya bagian merah muda sempit di ujungnya. Keadaan ini adakalanya dikaitkan dengan kondisi penuaan dan menjadi tanda diabetes, penyakit hati, gagal ginjal, dan gagal jantung kongestif.
Tips Perawatan Kuku Sesuai Tahapan Usia
Nah menariknya nih, perawatan kuku bisa loh kita sesuaikan dengan tahapan usia, karena pastinya kebutuhan dan risikonya berbeda-beda. Berikut kita kulik bareng-bareng cara merawat kuku pada bayi hingga lansia.
👶Perawatan Kuku pada Bayi (0–12 bulan)
Waktu ponakan masih bayi, melihat dan memegang kukunya agak-agak takut hehe. Soalnya terasa lembut.
Kuku bayi yang lembut dan lunak, tumbuhnya terbilang cepat. Sehingga bila tidak dirawat, kuku bisa melukai si bayi. Oleh karenanya, orangtua terkadang menutup jemari bayi dengan sarung tangan.
Namun, jangan biarkan terlalu lama juga, karena kuku bayi bisa dirawat dengan memotong kukunya menggunakan gunting kuku khusus bayi. Usahakan untuk potong kuku bayi ketika dia sedang tidur sehingga tidak banyak bergerak, atau bisa pula setelah mandi karena kukunya lebih lunak.
Bila memotong kuku bayi ketika dianya sedang tidak tidur, bisa meminta bantuan orang lain untuk menahan dan memangkunya agar tidak banyak bergerak.
Selain itu, ketika potong kuku hingga menuju pinggiran kuku, jangan main cabut kuku begitu saja dengan tangan, karena bisa melukai kulitnya atau berdampak kurang baik terhadap kukunya.
🧒 Perawatan Kuku untuk Anak-anak (1–10 tahun)
Pada usia anak-anak, mereka sedang tumbuh dan berkembang sehingga akan aktif bergerak, salah satunya bermain di luar rumah. Mereka akan banyak mengekplor berbagai hal, apalagi main kotor-kotoran.
Hayoo ngaku yang masa kecilnya pernah main tanah, hehe.
Banyak main di luar rumah atau ruangan ini, memungkinkan kukunya tidak hanya kotor, tetapi juga bisa saja patah, bahkan menjadi markas berkumpulnya aneka kuman.
Lalu tanpa disadari si anak yang lupa untuk cuci tangan dan memotong kuku, eh malah dengan mudahnya memegang benda atau makanan.
Oleh karena itu, perlunya anak-anak didampingi untuk belajar merawat kukunya sejak dini, dengan cara mencuci tangan hingga sela-sela jari dan kuku setiap selesai bermain maupun memegang sesuatu.
Awasi mereka untuk menggunakan pemotong kuku yang tajam dan aman agar terhindar dari luka. Dampingi pula untuk membersihkan kuku dan memotong kuku secara rutin sambil melakukan hal yang menyenangkan misalnya bercerita atau mendengarkan musik.
Hindarkan mereka dari kebiasaan menggigit kuku, karena bisa berdampak pada gangguan kesehatan seperti cacingan dan infeksi.
🧑🎓 Tips Merawat Kuku untuk Remaja dan Dewasa
Baik remaja dan dewasa, penampilan apik tak hanya pada outfit yang keren, hair stylish yang kinclong maupun sepatu dan jam tangan yang mentereng semata.
Kuku, bisa menjadi salah satu bagian penting yang diperhatikan oleh mereka, termasuk kita, cieee kitaah hahaha. Dari yang mewarnai, pasang pernak-pernik, hingga ketika merapikan kuku dengan teknik potongan yang presisi kanan-kiri kudu rapi atau yang dibuat melengkung entah berapa derajat hehe.
Hanya saja pada usia ini, bisa muncul kebiasaan kurang baik seperti menggigiti kuku, menggunakan cat kuku atau kuteks berlebihan, atau kurang peduli dengan kebersihan.
Perawatan kuku yang apik bisa dilakukan dengan menambahkan kikir kuku untuk membentuk kuku lebih rapi dan menghindari dari bagian kuku yang tidak sempurna ketika menggunting kuku.
Hindari kebiasaan menggigit kuku, dan upayakan menjaga kebersihan kuku dan bagian jari-jari tangan dengan mencuci tangan.
Jauhi stres berlebihan, karena akan berdampak pada kesehatan kuku. Konsumsi makanan tinggi biotin, protein, dan zat besi untuk memperkuat dan menutrisi kuku.
Bila hendak melakukan treatment si manicure and pedicure, pastikan untuk di tempat yang terpercaya dan alat-alat yang digunakan steril.
Nah, untuk yang bekerja menggunakan alat atau berkaitan dengan bahan kimia, pastikan untuk safety semua anggota tubuh, termasuk juga kuku dengan menambahkan pelindung kuku/sarung tangan.
👵 Perawatan Kuku pada Orang Tua (60 tahun ke atas)
Makin bertambahnya usia, tidak hanya terdapat perubahan pada kulit, dan rambut saja, tetapi juga pada kuku.
Pertumbuhan kuku ketika muda, sekitar 3 milimeter per bulan. Lalu ketika berusia lanjut, kuku lambat bertumbuh menjadi sekitar 2 milimeter per bulan.
Dengan menurunnya pertumbuhan kuku ketika lansia (lanjut usia), kuku jari tangan menjadi lebih rapuh dan tipis, serta adanya perubahan warna. Sedangkan pada bagian kuku jari kaki, cenderung lebih tebal.
Perawatan kuku secara rutin untuk lansia diperlukan, untuk mencegah jamur kuku, nyeri, atau ketidaknyamanan saat berjalan (terutama untuk kuku kaki). Bisa lakukan perendaman kuku kaki dan tangan ke dalam air hangat, agar bisa lebih lunak sebelum potong kuku.
Perhatikan kuku dengan baik, khususnya bila terjadi perubahan bentuk, ada bau, dan berubah warna, agar segera mendapat perhatian dari tenaga medis. Bila perlu, gunakan pelembab kuku dan kulit, karena umumnya lansia rentan terhadap kulit kering.
Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Masuk Angin Ketika Berpuasa?
Satu Tubuh, Satu Kuku, Banyak Perhatian
Urusan merawat kuku, bukanlah sekadar be-gayaan saja. Bukan pula menjadi ala-ala kaum hawa, sehingga kaum adam enggan memerhatikan kesehatan kuku.
Perawatan kuku adalah rutinitas sederhana yang berdampak besar. Mulai dari bayi hingga lansia, kuku perlu dijaga agar tetap bersih, sehat, dan bebas dari infeksi.
Baca Juga: Bagaimana Efek Puasa untuk Penderita Hipertensi?
Dengan perhatian yang apik di setiap tahap kehidupan, kuku kita akan tetap kuat dan sehat sepanjang usia. Yuk, sehatkan kuku! Apakah hari Jumat ini kamu sudah potong kuku?
tambahan materi dari Alodokter dan Halodoc
16 komentar
Ternyata dibandingkan dengan bayi, balita dan remaja
Hehehe iya ya, kuku bayi kan gak bisa disamain dengan kuku orang dewasa
Sebenernya lagu lama siih.. kuku kaki ku tuh melengkung gituu.. Kadang suka geli yaa.. dikuwik kuwik gituu.. makin jelek deh, jadinya.
Tapi di sisi lain, aku takut kalau di operasi.
Hiiks~